Langsung ke konten utama

ALUR




Cerita yg datangkan suka dan duka
Alurnya yg buat dilema
Caranya yg buat bertanya
Apakah ada bahagia?
Atau hanya ilusi semata? 
Sepenggal kata torehan luka 
Memaku hati tak bisa bicara 
Diam dan selalu bertanya 
Mungkinkah bisa selamanya?


-Mamah
Ditempat yang sama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEMBAR AKSARA

Masalalu mu, masalalu ku... Tergores pada secarik lembar aksara Bagaimana bisa salju datang pada hamparan gurun pasir.. Bagaimana bisa ikan berjalan diatas tanah.. Dan bagaimana bisa ayam terbang dengan sayapnya.. Namun kuingin semua nyata adanya. Merah.. Jingga.. Kuning.. Hijau.. Biru.. Nila.. Ungu.. Pelangi bagimu Monokrom bagiku Bagaikan sosok penikmat senja yang terpikat oleh indahnya sang dewi Ingin rasanya berpijak di langit bersama sang dewi Namun rupanya sang dewi telah berpijak di nestapa bumi ini Jangan berikan pilihan kepada hujan untuk jatuh ke tempat seperti apa Karena hujan takan pernah memilih untuk jatuh ke tempat seperti apa dan dengan siapa Jangan jadikan aku abu yang tersamar pada debu.. Abu kenangan yang telah habis terbakar selepas peninggalanmu Debu debu kenangan pahit yang terlupa oleh mu Oleh mu.. Karena mu.. Dan untuk mu.. Ku persembahkan goresan aksara ini                                                                       Da

Ibu Pertiwi

Indonesia.. Sungguh elok gagah nan perkasa Tanah pertiwi di katulistiwa Negri yang ku puja sepanjang masa. Wahai Ibu Pertiwi.. Sungguh indah dirimu untuk dilukiskan dalam sanubari Bagai Pantai Kuta dan Sanur di Bali. Di tanah ini.. Ku pijakan kaki berdarah untuk kemerdekaan Dengan semangat yang berkobar Untuk generasi masa depan. Di tanah i ni.. Ku perjuangkan Sosok putih suci rela berkorban Hingga bendera merdekapun terus berkibar. Wahai generasi penerus bangsa.. Indonesia ku negri Pancasila Kumandangkanlah Indonesia Raya Iringi kibasan angin Sang Saka Temani garuda untuk terbang di angkasa.