Langsung ke konten utama

DIA KHAYALANKU


DIA KHAYALANKU


SEPI...
Itulah yang kukenal saat ini
Imajinasi itu seolah membuat dunia mengutuk diri ini
Iri? mungkin itu hanya emosi

Imajinasi...
Senang rasanya aku dapat mengenalmu
Dapat bermain bersama khayalanku
Bagaikan melodi dalam lantunan irama
Seperti tokoh utama dalam serial drama


Hari itu seperti mimpi bagiku, entah keajaiban apa yang dapat membuatku mengenalnya.
Satupersatu kenangan hari itu kini ku lihat kembali pada goresan setitik tinta di dalam memori khayal.
Dia orang asing yang dahulu hanya dapat kutatap saja, namun kini aku dapat bersedagurau dengannya, bercerita tentangnya, mengenal kehidupannya, serta dapat membuka pintu hatinya.
Senang sekali, seperti ingin terbang menuju awan. mencoba untuk menyentuh betapa lembutnya gumpalan awan. Ingin rasanya aku terbang bersamamu, melihat betapa indahnya langit dengan taburan kemilau bintang dimalam hari.
Kau datang membawa lentera terang pada ruang hati yang gelap. Mengeluarkan kata-kata nan syahdu bagaikan syair lagu. Sikapmu terhadap diriku menyatakan seolah akulah pemeran utama di kehidupanmu.
Tak banyak kata yang dapat aku tulis pada lembaran ini, tapi intinya terimakasih banyak atas hadirnya dirimu di hidupku...

Memori khayalku, 25 Agustus 2017
-Taro





Komentar

Postingan populer dari blog ini

LEMBAR AKSARA

Masalalu mu, masalalu ku... Tergores pada secarik lembar aksara Bagaimana bisa salju datang pada hamparan gurun pasir.. Bagaimana bisa ikan berjalan diatas tanah.. Dan bagaimana bisa ayam terbang dengan sayapnya.. Namun kuingin semua nyata adanya. Merah.. Jingga.. Kuning.. Hijau.. Biru.. Nila.. Ungu.. Pelangi bagimu Monokrom bagiku Bagaikan sosok penikmat senja yang terpikat oleh indahnya sang dewi Ingin rasanya berpijak di langit bersama sang dewi Namun rupanya sang dewi telah berpijak di nestapa bumi ini Jangan berikan pilihan kepada hujan untuk jatuh ke tempat seperti apa Karena hujan takan pernah memilih untuk jatuh ke tempat seperti apa dan dengan siapa Jangan jadikan aku abu yang tersamar pada debu.. Abu kenangan yang telah habis terbakar selepas peninggalanmu Debu debu kenangan pahit yang terlupa oleh mu Oleh mu.. Karena mu.. Dan untuk mu.. Ku persembahkan goresan aksara ini                                                                       Da

ALUR

Cerita yg datangkan suka dan duka Alurnya yg buat dilema Caranya yg buat bertanya Apakah ada bahagia? Atau hanya ilusi semata?  Sepenggal kata torehan luka  Memaku hati tak bisa bicara  Diam dan selalu bertanya  Mungkinkah bisa selamanya? -Mamah Ditempat yang sama

Ibu Pertiwi

Indonesia.. Sungguh elok gagah nan perkasa Tanah pertiwi di katulistiwa Negri yang ku puja sepanjang masa. Wahai Ibu Pertiwi.. Sungguh indah dirimu untuk dilukiskan dalam sanubari Bagai Pantai Kuta dan Sanur di Bali. Di tanah ini.. Ku pijakan kaki berdarah untuk kemerdekaan Dengan semangat yang berkobar Untuk generasi masa depan. Di tanah i ni.. Ku perjuangkan Sosok putih suci rela berkorban Hingga bendera merdekapun terus berkibar. Wahai generasi penerus bangsa.. Indonesia ku negri Pancasila Kumandangkanlah Indonesia Raya Iringi kibasan angin Sang Saka Temani garuda untuk terbang di angkasa.